FOTO KEGIATAN



Selasa, 05 Oktober 2010

DPRK Panggil Dirut dan Kadiskes

Tue, Oct 5th 2010, 09:43

Terkait Meninggalnya Pasien Bersalin

Aceh Timur

IDI-Terkait meningalnya pasien bersalin Jamilah (40), warga Desa Matang Bungong, Kecamatan Idi Timue, Aceh Timur, di rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idi beberapa waktu lalu, DPRK setempat sudah memanggil Direktur rumah sakit dr Edi Gunawan MARS dan Kadiskes Aiyub M Kes. Dalam pertemuan tersebut DPRK merekomendasi beberapa hal, termasuk menyarankan kasus tersebut dibawa ke jalur hukum.

Hal itu disampaikan tiga anggota DPRK Aceh Timur, Muzakir, Maimun, dan Muslim A Gani SH, kepada Serambi usai mengadakan rapat paripurna di gedung tersebut, Senin (4/10).

Dikatakan, setelah rapat paripurna pihak DPRK memperoleh sejumlah kesimpulan dan rekomendasi, di antaranya akan memanggil dr Sibran Malasyi, selaku dokter spesialis kandungan. “Ya, selain kita sudah memanggil direktur dan kepala dinas kesehatan, dalam waktu dekat kita juga akan melakukan panggilan pada dr Sibran Malasyi SPOG selaku dokter spesialis kandungan. Dia juga harus memberikan argumennya terhadap masalah itu,” ujar Muzakir.

Ditambahkan, Pemkab bersama anggota DPRK saat ini terus bekerja sekuat tenaga untuk mendatangkan dokter spesialis kandungan. Namun di lain sisi, upaya tersebut belum membuahkan hasil, terutama mengingat minimnya anggaran yang tersedia.

“Kita sudah pernah menganggarkan uang sekitar Rp 180 juta untuk penambahan dokter spesialis kandungan itu. Namun, sampai kini juga belum ada yang bersedia. Alasan para dokter itu bermacam-macam, mulai dari situasi keamanan maupun jumlah dana minim, pokoknya rata-rata dokter yang sudah dilobi sekitar enam orang, semuanya meminta Rp 15 juta setiap bulan,” tambah Muzaki.

Sementara itu, Muslim A Gani SH mengatakan, permasalahan atau kasus meninggalnya pasien bersalin beberapa waktu yang lalu hendaknya segera disikapi pihak terkait, termasuk kepolisian untuk mengusutnya. Sebab, berdasarkan hasil panggilan yang sudah dilakukan baik direktur maupun kepala dinas kesehatan, terindikasi adanya pembiaran terhadap pasien yang menyebabkan kematian.

“Kita meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas masalah ini. Jangan sampai masyarakat atau warga nantinya yang akan melakukan hal itu,” demikian Muslim A Gani.(na)

Sumber : www.serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar