FOTO KEGIATAN



Senin, 27 September 2010

Copot Direktur RSUD Idi

Terkait Brobroknya Pelayanan Medis
Senin, 27 September 2010 | 09:43

 
IDI RAYEUK- Terkait bobroknya pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idi Rayeuk, sejumlah elemen sipil di Aceh Timur, meminta pemerintah daerah secepatnya mencopot direktur rumah sakit daerah itu. Pasalnya, menurut penilaian mereka, Direktur RSUD Idi sudah tidak sanggup lagi mengurus para kinerja medis disana, sehingga mengakibatkan hal-hal yang fatal terjadi.


“Kami selaku elemen sipil di Aceh Timur, sangat beralasan meminta Pemkab Aceh Timur untuk mencopot Direktur RSUD Idi. Pasalnya selama ini banyak pelayanan buruk terjadi terhadap masyarakat yang membutuhkan perawatan medis disana seperti kejadian dijualnya obat bius kepada pasien JKA asal Sungai Raya, beberapa waktu lalu. Kemudian pasien dari Peureulak Timur keluar akibat tidak mendapat pelayanan yang baik.

Yang lebih parah lagi kejadian yang menimpa Jamilah pasien bersalin yang diduga telah ditelantarkan tidak diambil langkah operasi hingga meninggal dunia. Yang jelas ini sudah tidak bisa ditolerir lagi,“ tegas Kordinator LSM SAPA Aceh Timur Rizalahadi, kepada Harian Rakyat Aceh, Minggu (26/9).

Katanya, kasus demi kasus yang terjadi di RSUD Idi, diperkirakan akibat kelalaian dan tidak disiplinnya kinerja pihak medis disana dalam mengangani masyarakat Aceh Timur yang membutuhkan perawatan kesehatan.
“Seperti kejadian kemarin masak seorang direktur tidak dapat memberi keterangan dimedia, sehingga jawabannya diberikan oleh seorang dokter umum yang tidak berkaitan dengan persalainan, padahal dirumah sakit itu sudah tersedianya dokter ahli kandungan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Muzakir, Kordinator LSM Komunitas Aneuk Nanggroe (KANA), menurutnya pelayanan dan penangganan medis di RSUD Idi Rayeuk yang semakin bobrok itu, sangat mempengaruhi rasa kepercayaan masyarakat Aceh Timur, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. "Hanya itu satu-satunya rumah sakit umum daerah untuk mendapat perawatan kesehatan masyarakat yang maksimal.

Tapi jika kenerjanya tidak dapat menyakinkan masyarakat, harus kemana lagi kami masyarakat Aceh Timur berobat,” tegas muzakir. “Borok-borok membangun Rumah Sakit berstandar international di Aceh Timur, sementara Rumah Sakit yang telah ada seperti RSUD Idi tidak sangup kita benahi dan kita tingkatkan pelayanan yang profesional.

Padahal hari ini yang dibutuhkan masyarakat bukan kemegahan, tapi wujud nyata kinerja pelayanan medis yang maksimal. Janganlah banyak berandai –andai, benahi dulu yang ada hingga bagus, “ pungkas Muzakir.
Dia menambahkan, permintaan elemen sipil untuk mencopot Direktur RSUD Idi, ini merupakan kedua kalinya setalah kejadian dijual obat terhadap pasien JKA.

Tapi Bupati Aceh Timur sampai hari ini, belum mengambil tindakan pencopotan terhadap direktur RSUD Idi. "Kenapa bupati kita takut untuk mencopot Direktur RSUD Idi, dan pemerintah Aceh Timur sudah seharusnya memikirkan kepentingan rakyat terutama masalah kesehatan.

Karena keberadaan RSUD Idi merupakan kebutuhan yang paling utama bagi masyarakat Aceh Timur, untuk mendapat segala bentuk pelayanan medis, terutama bagi masyarakat miskin,“ harap Muzakir lagi.

Terkait kasus kematian Jamilah pasien bersalin yang diduga diterlantarkan hingga 12 jam tidak diambil tindakan operasi, juga mendapat tanggapan dari Junaidi alias Edi dondong Ketua Lembaga Advokasi Buruh Nelayan Aceh, (LABNA), Aceh Timur, dirinya meminta DPRK Aceh Timur, untuk segera membentuk tim investigasi khusus untuk menelusuri terhadap kinerja para medis di RSUD Idi Rayeuk, terkait meningal dunianya Jamilah (40) pasien bersalin isteri M. Jamin warga miskin beranak tujuh yang berprofesi sebagai seorang nelayan.

“Kita juga meminta Bupati Aceh Timur, jangan tinggal diam terhadap pembenahan dan peningkatan pelayanan medis di RSUD Idi. Ini merupakan kebutuhan hak hidup rakyat Aceh Timur.

Jika memang kesalahan ada di dikirnerja para medis harap lakukan perobahan dan tingkatkan kedisplinan para petugas medis disana, sehingga masyarakat Aceh Timur selalu mendapat yang terbaik,“ pinta Junaidi. (mag-32)

 Sumber : www.rakyataceh.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar