FOTO KEGIATAN



Selasa, 03 Agustus 2010

Jalan Negara Banyak Berlubang

Tue, Aug 3rd 2010, 10:11
Aceh Timur 
IDI-Baru siap diaspal hanya beberapa bulan yang lalu, ruas jalan negara di sejumlah titik di sepanjang lintasan kawasan Aceh Timur kembali berlubang. Tidak hanya itu, proyek yang baru siap dikerjakan juga bergelombang alias tidak teratur sama sekali. Pengguna jalan menduga, pekerjaan tersebut hanya mengejar waktu dan tanpa memikirkan mutu dari jalan dimaksud.



Amatan Serambi sejak dua hari terakhir, jalan yang baru siap dan sudah berlubang terletak di kawasan Peudawa, Sungai Raya, dan Rantau Selamat. Di titik itu, terdapat sejumlah lubang yang bisa mengancam pengguna jalan. Parahnya, jalan di kawasan Peudawa yang baru siap dari jalan di kawasan Alue Nireh dan Sungai Raya malah sudah berlubang di sisi tengahnya.

Untuk di kawasan Alue Nireh, Kecamatan Peureulak Timur, pembangunan jalan aspal yang baru siap dibangun malah tidak rata. Saat pengendara roda dua dan empat melintas persis seperti orang naik kuda. “Kita tidak tahu apakah ini tidak diratakan atau memang beskosnya tidak betul,” kata Ilyas (30), salah seorang warga Aceh Timur, yang sering melintas di sana.

Kemudian, kata dia, kubangan di ruas jalan yang baru siap diaspal juga terdapat di depan Mapolsek Sungai Raya, padahal lubang itu sudah ditambal beberapa waktu lalu setelah muncul pemberitaan di media ini. Lalu, sebutnya, kubangan terus merembes di kawasan Sungai Raya hingga Rantau Selamat. “Sebaiknya pengawas dan BMCK provinsi lebih teliti memperhatikan ini. Jika seperti ini, maka jalan negara dengan anggaran miliar rupiah tidak akan bertahan lama,” sebut Ilyas.

Terkait masalah tersebut pihak Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Provinsi Aceh terkesan saling lempar tangan. Saat Serambi mengkonfirmasi Kasatker Pereservasi Jalan dan Jembatan Dinas BMCK Provinsi Aceh, Ir Ahmad Faizal, mengatakan, bahwa persoalan itu bukan di bawah kendali pihaknya, melainkan di bawah Satker pembangunan jalan.” Ooo, kalau itu di bawah pembangunan, kalau kita pemelihariaan,” katanya via telepon.

Sementara Kasatker Pembangunan Jalan dan jembatan Ir Zaldi, yang dihubungi secara terpisah mengaku masalah itu bukan di bawah pihaknya, tapi di bawah kendali bapak Ahmad Faizal. “Itu masuk pemeliharaan, kalau kita pembangunan. Kita hanya bekerja dua kilo-dua kilo. Ini  masuk di bawah pemeliharaan, tidak enak saya berkomentar,” ujarnya.(is)
www.serambi.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar