FOTO KEGIATAN



Senin, 21 Februari 2011

Terminal Tipe C Bagok Telantar

Habiskan Dana Miliaran Rupiah

IDI - Proyek pembangunan terminal tipe C Aceh Timur yang dilaporkan menelan dana miliaran rupiah di areal persawahan kawasan Meudang Ara, Bagok, Kecamatan Nurussalam, kini kondisinya telantar dan ditumbuhi rumput ilalang. Bangunan itu juga terkesan kumuh. Terminal yang terletak jauh dari pusat kota tersebut terancam mubazir karena dinilai tidak efisien.

Keterangan yang dihimpun Serambi, Minggu (20/2), terminal Bagok sebelumnya memang sempat telantar juga, namun dilanjutkan kembali dengan pembangunan gapura yang diduga  juga menghabiskan ratusan juta. Untuk tahap awal pembangunan, dana yang dihabiskan disebut-sebut berkisar sekitar Rp 3 miliar lebih. Tapi, sampai saat ini pembangunannya belum selesai.

Amatan Serambi, pembangunan terminal yang dikerjakan sekitar 2009 silam, seperti gedung tak bertuan. Bahkan,  di depan terminal juga tidak ada jalan keluar, yang ada hanya bentangan saluran besar. Jalur lintasan yang disemen juga terlihat kupak kapik.

Tidak hanya itu, halaman dan pagar terminal yang telah siap juga tidak terurus. Sedangkan jalan di depan loket terminal sudah dipenuhi kotoran hewan. “Ini akan sia-sia saja, seharusnya pemerintah  bisa memfungsikannya dengan benar,” ujar Mukhtar M Zein, warga Aceh Timur.

Berdasarkan informasi lain yang diterima Serambi, pembanguna terminal tipe C Bagok bersumber dari dana  APBN yang dikelola provinsi, sementara untuk pembebasan tanah menyedot anggaran kabupaten miliaran rupiah.

Sebelumnya, juga sempat muncul  protes  karena lokasi  pembangunan terminal dinilai tidak layak. “Ini sangat aneh, dibuat sebentar kemudian ditinggal lagi. Anggarannya besar, kenyataan fisik di lapangan tidak sebanding,” ujar Ilyas warga lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Timur, Drs Zahri MAP yang ditanyai seputar kelanjutan  terminal tersebut, mengatakan, pembangunan terminal tipe C Bagok di bawah kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Aceh.

Saat ditanya bagaimana dengan dana lanjutan terminal, Zahri juga mengaku tidak mengetahuinya. “Itu di bawah kendali provinsi,” kata Zahri singkat. Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, Sanasi, melalui telepon selulernya, menjelaskan, pihaknya belum mengecek apakah tahun ini (2011) ada dana untuk kelanjutan pembangunan terminal Bagok atau tidak. “Saya cek dulu. Anggaran untuk tahun lalu berapa juga nanti saya cek,” kata Sanasi menjawab Serambi.

Menurut dia, jika pihak kabupaten meminta agar terminal dioperasikan terus, maka pihaknya juga akan bersedia, akan tetapi sisa pekerjaan yang ada jangan sempat menganggu aktivitas di terminal. “Maka, kalau tidak ada kelanjutannya, kita akan perintahkan Satker agar segera diserahterimakan,” sebut Sanasi tanpa bisa menggambarkan situasi terminal yang memang belum layak pakai.(is)

Sumber: www.serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar