FOTO KEGIATAN



Minggu, 18 Juli 2010

Ketika Senator Berkunjung ke Blang Seunong

Bocah Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, berdiri di rumahnya yang kumuh. Foto direkam, Sabtu (30/6).SERAMBI/ISKANDAR USMAN

SINAR mahahari siang itu mulai mengintip dari balik dedaunan menghijau di Desa Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, ketika iring-iringan puluhan mobil rombongan senator --anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI)-- asal Aceh, berkunjung ke desa pedalaman itu, Rabu (30/6) bulan lalu.

Di balik pintu dan jendela rumah-rumah panggung di sepanjang jalan tak beraspal yang dilalui rombongan anggota DPD-RI, tampak sorotan tajam beberapa remaja putri Blang Seunong saat kilatan kaca mobil memantul ke dinding rumah papan mereka yang mulai keropos. Warga yang tengah bekerja di ladang pun tampak terheran-heran menyaksikan kedatangan rombongan wakil rakyat dari Jakarta itu datang ke desa mereka.


Di dalam mobil rombongan tersebut ada tiga anggota DPD-RI asal Aceh, Tgk Abdurrahman BTM, Bachrum Manyak, dan Ahmad Farhan Hamid. Terlihat juga Ketua DPRK Aceh Timur Tgk Alauddin, Ketua Pemuda Pante Bidari Abdul Hadi Abidin, Asisten II Pemkab Aceh Timur Ir M Yasin, Camat Pante Bidari Burhanuddin, Kadis Kesehatan Aceh Timur H Aiyub SKM, dan Kadis Pendidikan Aceh Timur Agussalim SH.

Kecerian anak-anak Blang Seunong yang sedang bermain di depan sebuh rumah panggung hari itu sempat buyar, saat lampu bliz sejumlah wartawan yang ikut dalam rombongan mengabadikan permainan mereka. Beberapa anak malah lari untuk bersembunyi ke dalam rumah, entah karena ketakutan atau apa.

Beberapa di antara bocah itu berpakaian kumuh dengan ingus menghiasi wajah mereka. tangan mereka tampak memegang buah jambu yang baru saja dipetik untuk mengisi perut. Kondisi serba tertinggal memang tak membuat anak-anak pedalaman ini hilang gairah menikmati masa kecilnya. Blang Seunong, adalah sebuah desa pedalaman di kaki Bukit Barisan. Letaknya berhimpitan dengan dataran dingin Kabupaten Bener Meriah. Di sana bermukim sekitar 1.000-an warga dengan 350 Kepala Keluara (KK). Sebagian besar masyarakatnya hidup dari bertani.

Kehidupan warga di desa itu sedikit berubah setelah beberapa waktu lalu Pemkab Aceh Timur memangkas “Buket Rinyuen Kameng” untuk menembus keterisoliran warga. Upaya pembukaan jalan di atas bukit tersebut telah memudahkan warga mengangkut hasil alam ke pusat kota di Lhoknibong.

“Tanpa sentuhan pembangunan Blang Seunong akan terus tertinggal. Bapak yang datang ke sini, sudah dapat melihat sendiri bagaimana keadaan desa kami,” kata Keuchik Blang Seunong, Ali Amrin sesaat usai menyambut kedatangan rombongan senator. Blang Seunong, kata Amrin, merupakan desa tertinggal dengan fasilitas infrastruktur yang sangat tidak memadai. Ketika anak-anak desa ini berhasrat naik roda putar, odong-odong, atau bahkan kereta api mainan misalnya, maka hasrat tersebut harus mereka singkirkan jauh-jauh. “Kami menginginkan ketertinggalan desa ini segera berakhir,” pinta Keuchik Amrin.(iskandar usman al-farlaky)

Sumber : www.serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar