FOTO KEGIATAN



Kamis, 29 Juli 2010

Longsor Lintas Peureulak-Ranto belum Diperbaiki

Wed, Jul 28th 2010, 09:38
Warga Akan Surati Gubernur
Aceh Timur,
 
IDI - Kendati sejak April 2010 lalu ruas jalan lintasan Kota Peureulak menuju Ranto Peureulak, Aceh Timur, persisnya di kawasan Desa Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, mengalami longsor, namun sampai kini pemerintah setempat belum juga memperbaikinya, sehingga kerap mengancam keselamatan pengendara. Warga akhirnya berinisiatif melaporkan hal tersebut kepada Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Amatan Serambi, longsor terus mengikis badan jalan yang berhubungan langsung dengan kepala jembatan di jalan milik provinsi itu. Kondisi tersebut diperparah saat musim hujan tiba. Yang sangat berbahaya di titik longsoran jalan tidak diletakkan tanda apa pun, sehingga meresahkan pengguna jalan.

Menurut tokoh masyarakat Peureulak Barat, Aki Rayeuk yang turun ke lokasi bersama Serambi, Selasa (27/7) pagi, mengatakan, warga melalui Keuchik Teumpeun dan Camat Peureulak Barat dalam waktu dekat ini akan mengirmkan surat kepada Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. “Warga tidak bisa menunggu lagi, kami akan beritahukan kepada Gubernur, ini suratnya sudah siap,” katanya.

Dia mengatakan, jalan tersebut terus terkikis karena tidak ada penahan pada cekungan sungai di kawasan itu, terutama saat air besar dan banjir tiba. Ia juga mengatakan, rawannya kecelakaan terjadi pada malam hari, sebab setelah jembatan langsung terdapat jalan melengkung dari sisi kanan  arah Kota  Peureulak  sudah longsor, kondisinya kini ditutupi semak belukar.

“Nah, kebetulan tidak ada lampu penerangnya. Bagi yang tidak biasa lewat pasti akan terperosok  masuk ke dalam alur,” ujar Aki. Dalam surat warga kepada Gubernur, yang diteken Keuchik Teumpeun M Nasir M Nur dan Camat Peureulak Barat Usman Abdullah, disebutkan, bahwa warga memberitahukan kepada Gubernur agar dapat dibangun beronjong penahan di tebing alur sehingga badan jalan tidak longsor lagi.

Dalam surat yang tembusan turut disampaikan kepada DPRA dan sejumlah instansi lain itu, juga disebutkan, bila tidak segera dibangun, tidak hanya badan jalan yang akan berakibat fatal, tapi satu unit jembatan rangka baja juga akan runtuh, yang diperparah dengan curah hujan belakangan ini.

“Kita tidak hanya khawatir akan badan jalan yang akan putus, tetapi bagaimana aktivitas warga bisa lumpuh jika ini benar-benar terjadinya nantinya, lantaran tidak ada jalan alternatif lain yang menghubungkan sejumlah kecamatan, seperti Peureulak, Ranto Peureulak, Lokop, dan Peunarun,” demikian Aki.

Sebelumnya, Selasa 27 April 2010 lalu diberitakan, badan jalan yang longsor sekitar satu meter dari jembatan Teumpeun arah Peureulak itu telah menjadi kubangan sekitar dua meter berbentuk bulat. Pada lubang tersebut juga telah dipasang tanda bendera merah oleh warga,  untuk menghindari jatuhnya korban. Jika laju kendaraan tidak dilambatkan besar kemungkinan warga akan terperosok pada ruas jalan aspal yang longsor itu.(is)
Sumber : www.serambi.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar